Sate Tongseng Pak Budi Bintaro, Jagonya Menu Kambing dari Selatan Jakarta
12 September 2019 14:00 WIB
Pesenmakan.id, Jakarta — Sate dan tongseng kambing merupakan kekayaan kuliner di Jakarta. Ada banyak pondok sate dan tongseng kambing di ibukota, tapi hanya beberapa yang punya nama karena kelezatannya. Satu diantaranya adalah Sate Tongseng Pak Budi Bintaro, jagonya menu kambing dari selatan Jakarta.
Berlokasi di jalan RC Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Sate Tongseng Pak Budi buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Untuk yang nggak sempat mampir, tenang saja pondok sate ini juga melayani pemesanan via GO-FOOD.
Dari penjelasan driver GO-FOOD, Sate Tongseng Pak Budi ternyata termasuk pondok sate tertua di ibukota. Buka sejak tahun 1985, resto ini juga punya gerai di jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur dan jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Bekasi.
Resep Istimewa Warisan Keluarga
Lalu apa yang membuat Sate Tongseng Pak Budi bisa bertahan dan berkembang? Ehm, ternyata mereka punya resep istimewa. Warisan keluarga. Selain takaran kecap yang pas, dan racikan bumbu spesial, Sate Tongseng Pak Budi konsisten soal ukuran potongan daging. Dari dulu hingga sekarang potongan daging kambing muda maupun sapi juga ayam mereka tidak berubah. Dipotong dadu sekitar 2 x 2 sentimeter.
Lewat GO-FOOD, saya memesan sate kambing lima tusuk seharga 25 ribu rupiah dan seporsi tongseng kambing yang dibanderol 32 ribu rupiah. Semua tanpa lontong juga nasi. Untuk pesan antar, paket sate kambing dibungkus dengan daun pisang, sementara tongsengnya dibungkus plastik.
Tapi Pak Budi tak cuma punya sate dan tongseng kambing lho, mereka juga menyiapkan beragam menu lain.Seperti sate sapi, sate ayam, tongseng sapi, aneka gulai, nasi goreng kambing, sate goreng dan tengkleng. Menu ini harganya variatif antara 25 ribu hingga 75 ribu rupiah.
Sate Kambing dengan Bumbu Meresap
Lima tusuk sate kambing saya nggak berasa sedikit. Potongan dadu sekitar 2 x 2 sentimeter membuat makanan pesanan saya terlihat padat berisi. Begitu pincuk daun pisang dibuka, aroma daging panggang, berpadu dengan bumbu kecap, irisan bawang merah, kol, tomat dan rajangan cabai rawit langsung membangkitkan selera. Uniknya, saya tak mencium bau prengus khas kambing.
Bau prengus juga tak saya rasakan ketika sepotong demi sepotong daging kambing saya lahap. Dagingnya juga empuk banget, dengan bumbu yang meresap. Ehm, barangkali ini karena resep warisan keluarga Pak Budi ya?
Cara mengolah daging kambing yang benar dan perpaduan bumbu-bumbu khas milik keluarga mereka, membuat kita hanya merasakan satu rasa saja: Lezat!
Tongsengnya juga Maknyus
Bumbu meresap, gurih dan daging kambing yang empuk maknyus juga saya rasakan saat menyantap seporsi tongseng kambing Pak Budi. Saya menikmati tongseng sebagai lauk untuk sepiring nasi.Satu porsi yang saya terima lumayan banyak, hingga bisa disantap untuk makan siang dan makan malam.
Tongseng Pak Budi sebetulnya berpenampilan sederhana. Selain potongan daging kambing muda, guyuran kuahnya cuma dilengkapi rajangan kol, tomat, wortel dan cabai rawit. Geprekan bawang putih dan bumbu khas milik keluarga, efektif mengenyahkan bau prengus. Kuahnya yang berempah dan gurih dijamin bikin kita keringatan keenakan.Pokoknya maknyus sist and bro! Memang benarlah Sate Tongseng Pak Budi Bintaro, Jagonya Menu Kambing dari Selatan Jakarta
(PENA/E)