Mencicipi Sate Manis Palembang, Menu Makan Siang yang Menggugah Selera
09 Juli 2021 17:51 WIB

Sate Manis Palembang – Foto oleh Nila Ertina
Sate menjadi rekomendasi makanan khas Indonesia yang dikenal luas, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan asing. Jenis sate juga banyak, ada Sate Padang, Sate Madura, dan Sate maranggi. Nah, ada lagi sate dari Palembang, namanya Sate Manis Palembang. Sate ini menjadi rekomendasi makanan khas Palembang yang cocok untuk makan siang.
Sebelum membahas rasa dari Sate Manis Palembang ini, saya mau mengulas sedikit tentang sate. Di mana panganan ini memiliki ciri khas daging yang ditusuk dengan lidi. Daging yang digunakan bisa daging sapi, ayam, atau pilihan daging lainnya.
Proses pengolahannya juga bertahap. Biasanya dimulai dengan memarinasi daging kemudian memanggangnya. Tak heran jika banyak sate di beberapa daerah di Indonesia terkenal memiliki rasa yang khas dan bumbu yang sedap juga.
Sate Manis Palembang sebenarnya mirip dengan Sate Maranggi khas Purwakarta. Bedanya, Sate Maranggi tidak hanya berbahan daging sapi, tetapi ada juga pilihan lain, yaitu daging ayam dan kambing. Sementara Sate Manis Palembang hanya menggunakan daging sapi.
Mengintip Proses Pembuatan Sate Manis Palembang

Dalam proses pembuatannya daging sapi bagian has dalam dimarinasi terlebih dahulu sampai bumbu meresap. Bumbu yang digunakan adalah campuran bawang putih dan bawang merah ditambah ketumbar bubuk.
Setelah proses marinasi selesai, sate bisa langsung dipanggang di atas bara api yang biasanya berupa arang kayu atau batok kelapa. Proses pematangan daging sapi ini, biasanya menimbulkan sensasi tersendiri bagi penikmat sate yang makan langsung di rumah makan yang menawarkan menu tersebut.
Asap dari pemanggangan daging sapi terasa lebih pekat tetap makin membuat perut keroncongan saat menunggu makan siang.
Dalam penyajiannya, sate manis menambahkan sedikit tambahan saus manis saat matang, Saus itu adalah campuran asam, kecap serta ketumbar.
Cocok untuk Semua Umur
Rekomendasi makanan khas Palembang kali ini cocok untuk semua kalangan. Kalau sate berbahan daging kambing, mungkin tidak semua orang menggemarinya. Ada beberapa orang yang memang tidak suka makan daging kambing. Tapi, kalau sate dari daging sapi bagian has dalam, siapa yang tidak tergoda untuk menyantapnya. Bagian has merupakan daging sapi yang paling enak dan lebih lembut serta rasanya lebih gurih.

Seperti namanya, Sate Manis Palembang ini memang memiliki cita rasa manis tetapi bumbu yang meresap menimbulkan rasa gurih yang juga dominan. Sehingga menghasilkan perpaduan yang pas untuk disantap pas lagi lapar-laparnya.
Anak-anak pun menyukai sate manis karena rasanya memang cocok di lidah mereka atau untuk orang-orang yang memang tak doyan dengan rasa pedas.
Sayangnya, penjual makanan khas Palembang ini tidak sebanyak makanan atau minuman kekinian yang sedang viral. Bisa dihitung jari di mana saja rumah makan yang menawarkan sate manis.
Oh iya, biasanya pedangang Sate Manis buka di siang hari karena memang sate ini menjadi rekomendasi makan siang warga Palembang. Beda kan dengan sate-sate biasanya. Kadang ada yang buka dari pagi sampai malem, ada juga sate yang buka dari sore sampai malam. Khusus sate manis, hanya buka untuk menu makan siang.
Berikut saya coba rekomendasi sejumlah lokasi yang menyajikan makanan khas Palembang ini
RM Pindang Sederhana
Warung ini berlokasi tepat di samping Kantor Walikota Palembang menjadi salah satu destinasi favorit penggemar sate manis untuk menikmati daging dengan olahan khas tersebut. Di warung ini, penjual menawarkan sate manis sebagai salah satu menu andalannya.
Sate manis di warung yang biasanya jadi langganan pejabat Pemkot Palembang ini menyediakan sate dengan harga mulai dari Rp30 ribu per porsi dengan isi 10 tusuk. Selain sate manis, warung ini juga menyediakan beragam pindang, mulai dari pindang ikan gabus, patin, baung dan tulang sapi. Tersedia juga, ayam goreng, pepes ikan tempoyak dan lalapan yang bermacam-macam, seperti temupo, petai, jengkol, dan beragam sayuran rebus.
Warung Sate Manis Agung
Tak kalah dengan warung sate di samping Kantor Walikota Palembang, warung pindang yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Gubernur Sumatera Selatan juga menawarkan sate manis.
Sate manis di sini tentunya mirip rasanya dengan sate manis di tempat lainnya karena memang fakemnya sama dong. Hanya saja, untuk penyuka tekstur lebih lembut bisa memilih memesan sate di sini. Jaraknya, hanya sekitar 100 meter dari kantor gubernur.
Sama dengan warung sate lainnya, bukan hanya menyediakan sate manis, pengelola warung juga menawarkan pindang yaitu pindang ikan patin dan pindang tulang sapi. Tinggal kita mau makan sate manis, atau mau makan pindang atau mau makan dua-duanya menu tersebut. Tapi bagi yang tidak gemar makan menu pindang, bisa kok minta kuahnya sebagai pelengkap makan sate manis tersebut.
Warung Sate Manis Wak Din 7 Ulu
Konon informasinya, sate manis di kawasan Seberang Ulu ini telah berdiri jauh sebelum dibangunnya Jembatan Ampera atau di awal tahun 1960-an. Warung sate manis ini menawarkan cita rasa sate manis yang berbeda dengan dua tempat yang saya bahas di atas. Apa saja perbedaan?
Sate manis Warung Wak Din ini menyajikan sate dengan irisan daging yang ukurannya besar-besar sekitar tiga kali lebih besar dari sate lainnya. Saat menggigit sate manis ini, kita
juga akan merasakan hal berbeda lainnya, yaitu ada tambahan parutan kepala saat proses marinasi.
Cara makannya tidak jauh berbeda. Biasanya, menyantap sate ini dengan tambahan seporsi nasi hangat. Menariknya, ada tambahan segarnya sambal nanas yang manis dan sedikit pedas yang membuat makan siang semakin berselera.
Terakhir saat ingin menikmati sate manis Palembang, jangan coba cari saat malam yaa karena penjualnya biasanya hanya buka sampai sore. Atau sampai semua bahan jualan habis.
(PENA/NILA)