Mie Pangsit Awai – Menjelajahi Kuliner Khas Siantar yang Melegenda

21 November 2018 21:00 WIB

Menyebutkan nama Mie Pangsit Awai rasanya tidak bisa dilepaskan dari makanan khas yang datang dari Kota Siantar. Kota yang berjarak kurang lebih 2,5 jam dari Medan ini memang terkenal dengan makanan yang enak. Selain Medan, Siantar adalah destinasi untuk wisata kuliner.

Tapi tidak perlu jauh-jauh ke Siantar hanya untuk menikmati semangkuk mie pangsit yang sudah melegenda ini. Tempat makan yang menyajikan menu andalan mie pangsit ini salah satu favorit saya ketika menjelang makan siang atau makan malam. Kebetulan, saya bukan penggemar nasi dan lebih sering mengonsumsi mie daripada nasi.

Mie Awai Ada Saat Lapar Melanda

Sore itu, perut saya keroncongan dan kepikiran untuk makan makanan yang tidak terlalu berat dan simpel. Kembali ke selera awal, saya lebih sering makan untuk kepuasan lidah dan perut. Jadi, saya pastikan bahwa ketika memesan makanan, rasa harus nomor satu. Karena tidak semua tempat makan cocok di lidah saya dari segi rasa.

Kebetulan sekarang tidak perlu repot untuk menyantap mie pangsit Awai karena sudah bisa saya pesan lewat aplikasi Go-Food. Tinggal search, pilih, klik, bayar. Sesederhana itu.

mie pangsit ayam dari mie pangsit awai
Mie pangsit ayam – Foto oleh Sarah

Pada pilihan di menu saya meng-klik Mie Pangsit Ayam. Karena saya tidak makan untuk diri sendiri, saya memesan dua porsi Mie Pangsit Ayam. Ada berbagai jenis pilihan mulai dari Mie Pangsit Ayam, Sapi, Mie Pangsit 3 rasa, hingga Mie Pangsit Polos.

Setelah memilih menu yang tertera di layar HP, pesanan saya lantas diambil oleh driver dengan cepat. Tak lama setelah saya melihat si driver tiba di lokasi tempat makan yang saya pesan, hp saya berdering karena dihubungi oleh driver. Di ujung telepon si driver mengatakan bahwa harga yang tertera pada menu Go-Food adalah harga untuk porsi jumbo. Sedangkan saya ingin memesan porsi sedang.

Tak lama kemudian, si driver datang mengantarkan pesanan saya. Dua porsi sedang Mie Pangsit Ayam sesuai pesanan. Yang saya suka dari Mie Pangsit Awai ini adalah packaging-nya yang selalu menggunakan daun pisang sebagai lapisan di dalam kotak makanan.

Baik makan di tempat atau pun di antar ke rumah, rasa dari mie pangsit tersebut tidak berubah.

Slurrrpppp! dengan menggunakan sumpit saya menyuapkan mie masuk ke dalam mulut saya. Yang membedakan Mie Pangsit Awai dari mie pangsit lainnya adalah tanpa mencampurkan kuah ke dalam mie, rasa gurih dari racikan bumbu dasar untuk campuran mienya saja sudah nikmat. Kebetulan, saya tidak suka mencampurkan kuah ke dalam mangkuk mie dan lebih senang untuk memisahnya.

mie pangsit ayam dari mie pangsit awai
Mie ayam pangsit – Foto oleh Sarah

Ada beberapa potongan daging ayam, sayuran, daun bawang, serta satu buah pangsit yang merupakan makanan khas yang menjadi hal yang tak boleh dilupakan dari setiap mangkuk mie pangsit. Tekstur mie yang tidak terlalu lembek sehingga lidah saya masih bisa merasakan tekstur yang tidak benyek. Kuah Mie Pangsit Awaipun termasuk bagian paling akhir yang jarang saya sisakan. Pasalnya, kuahnya berwarna agak gelap, dengan taburan daun bawang, serta aroma dari kaldu daging yang pastinya menjadikan kuah terasa gurih dan wangi.

Suapan terakhir masuk ke dalam mulut dan mangkuk saya secara perlahan mulai kosong. Dalam hati saya membayangkan berjualan selama puluhan tahun dari 1948 bagaimana cara mereka mempertahankan rasa dan tetap menjadi primadona mie pangsit hingga kini? Apalagi Mie Pangsit Awai ini sudah berada di tangan generasi ketiga. Mempertahankan resep keluarga untuk waktu yang tidak lama bukan urusan yang mudah. Konsistensi rasa yang mereka bangun di lidah penikmatnya hingga kini tetap melekat dan menjadikan tempat makan ini paling diincar baik di kota asalnya mau pun di Kota Medan.

Pesan Mie Pangsit Awai via Go-Food saja

Tetapi terlepas dari semua angan-angan saya tadi, sekarang saya tidak perlu jauh-jauh ke Kota Siantar. Di Medan, Mie Pangsit Awai bisa kita temui di beberapa titik. Atau, jika malas datang ke tempat makan mie pangsit yang enak ini kita bisa langsung memesan via Go-Food seperti yang saya lakukan.

Oh ya, menariknya yang buat saya sering belanja via Go-Food adalah driver yang cukup informatif. Seperti saya yang tadinya memesan makanan yang sesuai dengan menu tetapi ternyata yang saya pesan adalah porsi jumbo. Dengan sigap si driver menawarkan saya tetap sesuai pesanan atau mau diubah ke porsi sedang. Dari segi harga tentunya ada perbedaan. Lagipula, saya tidak ingin makan begitu banyak. Saya ganti ke porsi sedang karena yang sedang saja sudah cukup mengenyangkan.

Sampai sekarang, jika saya sedang bingung mau makan apa, Go-Food adalah aplikasi yang menjawab rasa lapar yang kadang suka singgah di jam-jam kritis seperti jam makan siang, makan malam, atau pun kalau dalam istilah saya sih, jam ngemil. he he he. (Pena/112S)

PesenMakan.id

Berbagi informasi seputar review makanan dan rekomendasi tempat makan dan minum yang asik di berbagai kota dari sejumlah sumber.