Mencicipi Tahu Campur Cak Uri Kumis yang Laris
14 Februari 2019 16:00 WIB
Tahu Campur – Foto Oleh Abdi Purmono
Pesenmakan.id, Malang – Nama tahu campur agak aneh bagi saya dan sempat bikin saya penasaran di awal-awal menetap di Kota Malang. Ternyata tahu campur adalah salah satu makanan khas Provinsi Jawa Timur dan identik sebagai kuliner asli Kabupaten Lamongan.
Banyak penjual tahu campur di Kota Malang tapi susah mendapatkan yang enak. Kalau sekadar kenyang saja okelah. Dalam pengalaman saya, ada enam warung tahu campur yang layak dicicipi terutama bagi mereka yang belum pernah ke tempatnya.
Spesial Tahu Campur Sukodadi Lamongan
Keenam warung itu adalah Tahu Campur Cak Uri Kumis yang beralamat di Jalan MT Haryono 114; Tahu Campur Pak Iwan Jagalan Pojok di Jalan Kapten Pierre Tendean 110; Tahu Campur Telkom Bang Sukir di Jalan Jenderal Basuki Rahmat 7 (Kayutangan); Tahu Campur Cak Roon di Jalan Kalpataru 67; Tahu Campur Pak Kumis di Jalan Rajekwesi 6, serta Tahu Campur dan Kikil Cak David di Jalan Trunojoyo 55 (dekat Stasiun Kota Baru).
Dari keenam tempat makan itulah saya mengetahui kuliner tahu campur terdiri dari potongan tahu, mi bihun, sayuran (seledri, tauge selada), irisan perkedel singkong, dan keratan daging sapi. Tidak semua menyediakan kikil, yaitu bagian daging sapi yang diambil dari kaki dan biasa digunakan sebagai bahan utama masakan sop dan mi kocok.
Pesan Lewat Go Food
Dalam tulisan ini saya pilih Warung Tahu Campur Cak Uri Kumis karena lokasinya paling dekat dengan rumah saya, hanya terpisah jarak 0,9 kilometer berdasarkan keterangan di aplikasi Go Food. Makan tahu campur pedas dalam cuaca yang mendung dan hujan terasa lebih nikmat dibanding makannya di saat hari sedang panas.
Saya sedang rempong mengerjakan beberapa tugas sehingga malas ke warungnya Cak Uri. Apalagi sedang gerimis di luar rumah. Untung ada Gojek, maka saya pesan tahu campur biasa dan tahu campur kikil melalui aplikasi Go Food. Saya berhemat Rp 6 ribu dari total pembelian karena saya bayar pakai Gopay.
Selain itu, saya pesan lewat Go Food untuk menghindari antrean. Warung Tahu Campur Cak Uri Kumis berdiri pada 1994. Bukanya pukul 4 sore hingga tutup pukul 23.00 WIB. Biasanya, belum buka saja sudah ada calon pembeli yang menanti di depan warungnya. Pengunjung makin banyak di malam hari, terlebih pas weekend dan liburan panjang anak sekolah dan mahasiswa.
Dari arah pusat kota Malang, warungnya Cak Uri berlokasi di kiri tepi jalan raya menuju kota wisata Batu. Persisnya di seberang Markas Kepolisian Sektor Lowokwaru. Di bagian depan warung dipasang banner besar bertuliskan “Spesial Tahu Campur Sukodadi Lamongan”. Nama ini merujuk pada daerah asal sang pemilik, yaitu Desa Sukodadi, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.
Setahu saya, umumnya penjual tahu campur memang berasal dari Sukodadi. Dulu Cak Uri jualan tahu campur pakai gerobak keliling, biasa disebut rombong. Usahanya terus berkembang dan sekarang menempati rumah beruang jembar dan nyaman. Pelayanannya ramah dan cepat.
Beragam Menu yang Tersedia
Pilihan menunya enggak banyak: tahu campur biasa Rp 12.000; tahu campur kikil Rp 16.000; tahu campur daging Rp 16.000; tahu campur jumbo biasa Rp 16.000; tahu campur jumbo kikil Rp 19.000; tahu campur jumbo daging Rp 19.000. Dua menu berupa soto daging biasa (Rp 13.000) dan soto daging istimewa (Rp 17.000).
Dari semua menu, tahu campur kikil yang paling laris alias disukai pengunjung. Saya sangat jarang pilih porsi jumbo karena pada dasarnya makan saya sedikit. Pilih porsi jumbo kalau pas lapar banget.
Saya enggak tahu apa rahasia kelarisan Warung Tahu Campur Cak Uri. Pemiliknya pun kemungkinan besar enggak mau jelasin rahasia dapurnya. Berdasarkan pengalaman lidah saya, rasanya memang enak. Bumbunya lebih kental dan terasa. Irisan dagingnya lebih banyak dan lebih empuk.
Nah, ini yang agak membedakan, di Warung Tahu Campur Cak Uri menyediakan porsi jumbo tadi. Enggak semua warung sejenis menyediakan menu jumbo. Menu jumbo cocok bagi mereka yang benar-benar doyan makan.
Baiklah, saya sudahi saja ya… Silakan Anda buktikan sendiri. Maaf, bila enggak sesuai selera Anda, ya dimaklumi saja karena hal ini menyangkut selera dan perkara selera enggak bisa diperdebatkan.
( PENA/AP )