Makanan Kering Khas Palembang yang Harus Ada saat Lebaran, Ada Resepnya Lho!
15 Juli 2021 10:11 WIB
![](https://ik.trn.asia/uploads/2021/07/Makanan-kering-khas-Palembang.jpeg)
Makanan Kering Khas Palembang – Foto oleh Nila Ertina
(2021/07/Makanan-kering-khas-Palembang.jpeg)Makanan kering khas Palembang menjadi kudapan yang selalu hadir memeriahkan suasanan lebaran. Hampir di setiap rumah menyajikan makanan ini untuk menyambut tamunya.
Palembang memang masih menjalankan budaya berkeliling rumah tetangga setiap kali lebaran tiba. Biasanya warga “sanjo” atau berkeliling rumah tetangga dan keluarga untuk bermaaf-maafan. Tradisi “sanjo” tentunya tak hanya sekadar salam-salaman atau bermaaf-maafan saja, tetapi pasti juga menyajikan makanan pada sanak keluarga dan jiran tetangga yang berkunjung. Ya, meskipun kegiatan berkeliling ini tidak akan berlangsung pada lebaran Iduladha tahun ini.
Terlepas dari hal itu, saya mau menyampaikan bahwa di Palembang dan juga kota/kabupaten lainnya di Sumatera Selatan, tradisi mengeratkan tali silaturahmi ini pasti selalu berkaitan erat dengan penyajian beragam makanan khas. Ada pempek, kue basah, dan ada juga makanan kering khas palembang yang tak kalah enak dan menjadi favorit banyak orang.
Makanan Kering Khas Palembang
Satu: Kerupuk
![](https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2021/07/kerupuk.jpeg?resize=696%2C381&ssl=1)
Kerupuk Palembang memang sudah dikenal luas, berbentuk seperti sanggul dan berbahan campuran daging ikan dan tapioka rasanya gurih dan tekstur renyah. Bahkan saking gemarnya makan kerupuk perantau asal Palembang dan Sumsel yang tinggal di luar negeri saat pulang kampung atau ada keluarga yang berkunjung wajib membawa oleh-oleh kerupuk. Agar lebih simple, biasanya kerupuk mentah dibawa ke daerah atau negara tujuan dan digoreng di sana.
Sebenarnya, setiap hari masyarakat Palembang juga menjadikan kerupuk sebagai kudapan atau cemilan dan lauk makan beragam kuliner khas. Namun, makanan lebaran tak lengkap rasanya kalau tidak menyajikan kerupuk.
Oya, harga kerupuk di sini tentu sangat beragam tergantung seberapa banyak kandungan ikan dan jenis ikannya. Tapi yang paling mahal biasanya berbahan ikan tenggiri dengan harga sekitar Rp150 ribu per kilogram.
Dua: Kemplang
![](https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2021/07/kemplang.jpeg?resize=696%2C313&ssl=1)
Makanan kering khas palembang berikutnya adalah kemplang. Bedanya kemplang dengan kerupuk hanya dari bentuknya, kemplang biasanya bulat pipih atau ada juga yang berbentuk mangkok. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp40.000 per kilogram sudah lumayan enak rasa kerupuknya. Ketika lebaran biasa disajikan dalam toples atau juga untuk melengkapi makan ketupat.
Tiga: Kue Semprong Lipat Durian
![](https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2021/07/semprong-lipat-durian.jpeg?resize=696%2C313&ssl=1)
Kue semprong awalnya memang berbentuk semprong yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah corong api, teropong atau keker. Kekinian, kue semprong tidak hanya bentuknya dilipat tetapi kue semprong juga telah memiliki varian rasa yang mengunggah selera untuk terus mengemil. Bentuknya pun ada yang dilipat segi empat dan segi tiga.
Salah satu varian rasanya, durian. Raja buah ini, sangat cocok dicampur dengan beragam makanan dan minuman tapi saat dikombinasikan dengan adonan kue semprong semakin nikmat karena rasa dan bau durian yang dominan dipadu dengan tekstur kue yang crunchy.
Empat: Gula Kacang
Gula kacang atau bipang kacang menjadi rekomendasi makanan kering khas Palembang berikutnya. Kudapan manis ini kembali marak ditawarkan penjual kue kering saat menjelang lebaran di kota pempek. Padahal dahulu, sulit untuk menemukan penjual gula kacang ini.
Jadi ingat ketika nenek saya masih sehat dan gagah, beliau setiap lebaran pasti membuat gula kacang untuk disajikan dalam toples dan jadi rebutan anak-anak saat lebaran. Rasa karamel gula dipadu dengan kacang tanah garing memang membuat anak-anak menyukai makanan sejenis permen tersebut.
Lima: Kue Nastar
Kue berisi selai nanas ini, merupakan makanan nasional masyarakat Indonesia. Bukan hanya disajikan saat lebaran tetapi perayaan umat beragama lainnya, seperti Natal dan Imlek juga menjadi salah satu kue kering andalan yang disajikan.
Rasa gurih yang berasal dari perpaduan tepung terigu, susu dan butter serta kuning telur lalu segar manis asam dari campuran selai nanas dan gula membuat kue kering yang konon berasal dari bangsa Eropa ini banyak digemari.
Resep Kue Nastar
Khusus kue nastar, saya merasa gak afdhol kalau gak bikin sendiri untuk disajikan saat lebaran. Anak-anak pada doyan dan nagih untuk dibuatkan nastar kalau sudah dekat-dekat lebaran seperti saat ini.
Berikut ya, resep nastar yang biasa saya praktekan saat menjelang lebaran lho siapa tahu ada yang ingin bikin sendiri kue kesukaan semua umat ini.
Bahan:
400 gram tepung terigu protein rendah, contohnya kunci
100 gram tepung maizena
4 kuning telur
1 putih telur
150 gram gula bubuk
250 gram butter atau mentega
1 sdt vanili bubuk
1 sdt garam
2 kuning telur, 3 sdm SKM atau madu untuk olesannya.
Selai
1 buah nanas parut dengan berat sekitar 600 gram
150 gram gula pasir
5 butir cengkih
1 iris kayu manis
Caranya:
Selai : campurkan nanas, cengkih dan kayu manis masak sampai air menyusut. Lalu masukan gula aduk-aduk terus sampai kalis, angkat dan dinginkan. Sebaiknya selai dibuat sehari sebelum membuat nastar yaa, masukan dalam chiller atau kulkas bagian bawah dahulu biar lebih kering dan mudah membulat-bulatkannya.
Selanjutnya kocok gula bubuk dan mentega hingga putih dan mengembang, kemudian masukan telur satu per satu sampai adonan rata.
Tambahkan tepung terigu, maizena, vanili bubuk dan garam lalu aduk lagi sampai rata ya.
Kemudian ambil sejumput atau untuk ukuran besar dan kecilnya sesuaikan dengan selera kita ya, bulatkan dan bentuk pipih isi selai dan dibentuk kembali sesuai selera mau yang umum bulat, bisa juga dikreasikan menjadi bentuk daun atau keranjang.
Setelah disusun dalam loyang datar, masukan ke dalam oven yang telah dipanaskan sekitar 10 menit. Panggang sekitar 15 menit, keluarkan loyang beri olesan dan selanjutnya dipanggang lagi selama 20 menit. Matang dinginkan dan siap diicip-icip tapi jangan kebanyakan ya nanti keburu habis untuk lebaran.
Bahan di atas biasanya akan menghasilkan 1.000 gram kue nastar lho, ayoo yang mau coba lebaran Iduladha semakin dekat.
(PENA/NILA)