Bakso Upil, Kuliner Legendaris di Bandarlampung Sejak 1960-an
16 Agustus 2021 15:25 WIB

Bakso Upil Bandar Lampung – Foto oleh Eva
(2021/08/Kuliner-legendari-bandarlampung.jpg)Siapa yang enggak pernah makan bakso? Pasti semua pernah mencicipi kuliner satu ini. Bakso sebenarnya berasal dari Tiongkok, namun telah dikenal luas masyarakat Indonesia sejak lama. Kita bisa menemui penjual bakso hampir di semua daerah, mulai dari penjual bakso keliling sampai bakso mewah a la restoran.
Di Kota Bandarlampung, ada salah satu kedai bakso yang cukup legendaris, namanya Bakso Upil. Hah, Upil? Iya, namanya memang Bakso Upil. Eits, jangan salah paham dulu! Bakso ini bukan dibuat dengan campuran upil yang ada di bayangan kalian ya.
Asal Nama Bakso Upil
Menurut pemilik Bakso Upil, Budianto (50), nama Upil sendiri bukan diciptakan oleh almarhum Sang Ayah yang merupakan pendiri Bakso Upil. Justru para pelanggan yang menyematkan nama ini pada bakso yang dijajakan keliling oleh Sang Ayah dahulu.

“Saya sendiri kurang tahu kenapa dulu para pelanggan sebutnya Bakso Upil. Mungkin karena ukurannya yang kecil-kecil. Tapi, akhirnya nama ini kami pakai sampai sekarang,” ujar Budianto.
Konon, ayah Budianto, almarhum Ngadino, sudah menjual Bakso Upil sejak tahun 1960-an, lho. Saat itu bakso dijual keliling dengan cara dipikul di sekitar Telukbetung, Bandarlampung. Pelanggan Bakso Upil kala itu adalah warga keturunan Tionghoa di area Telukbetung.
Setelah puluhan tahun bakso ini dijual keliling, akhirnya pada tahun 2002 Bakso Upil menetap di sebuah ruko yang terletak di Jalan Ikan Tenggiri, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandarlampung. Posisinya nggak jauh dari Taman Dipangga dan Mapolda Lampung. Kamu juga bisa cek lokasinya di Google Maps, ya.
Menurut Budianto, saat ini pelanggan setia Bakso Upil tidak hanya dari kalangan warga keturunan Tionghoa. Bakso Upil telah dikenal luas oleh masyarakat Lampung sebagai salah satu kuliner legendaris dengan rasa yang nikmat. Selain warga Bandarlampung, pengunjung dari luar kota juga cukup banyak yang mampir menikmati bakso ini.
Resep Tidak Berubah Sejak 1960-an
Tampilan Bakso Upil tidak berbeda dengan bakso-bakso lainnya. Ukurannya juga tidak terlalu kecil seperti namanya. Dalam satu porsi Bakso Upil terdapat tujuh butir bakso daging sapi dengan tekstur yang lembut dan tidak terlalu kenyal.

Bakso disajikan dengan mie bihun, dilengkapi bawang goreng, potongan daun seledri, dan sedikit kecap asin. Lalu disiram kuah kaldu tulang sapi yang aromanya sangat menggugah selera. Aroma ini bahkan sudah tercium saat tiba di depan kedai Bakso Upil.
Kuah Bakso Upil punya citarasa gurih nikmat yang berasal dari bumbu bawang putih yang kuat. Rasa kuah inilah yang membuat Bakso Upil berbeda dengan bakso lainnya. Pelanggan Bakso Upil biasanya menyantap semangkuk bakso ini tanpa tambahan kecap atau saus. Tanpa tambahan apa pun, rasanya sudah sangat lezat.
Kalau kata Budianto, tadinya mereka nggak menyediakan kecap dan saus karena pelanggannya kebanyakan Chinese. Kalau sekarang, karena pelanggannya sudah banyak dan beragam, dan banyak yang minta kecap manis seperti saya, akhirnya Bakso upil sudah menyediakan kecap di meja.
Nah, katanya sejak tahun 1960-an hingga saat ini resep Bakso Upil tidak berubah. Saya yang sudah lama berlangganan bakso ini juga mengakui kalau rasanya konsisten. Bakso Upil punya komitmen untuk terus mempertahankan rasa dan kualitas baksonya. Mungkin inilah yang membuat Bakso Upil selama puluhan tahun tidak ditinggalkan oleh pelanggan setianya.

Seporsi Bakso Upil dijual dengan harga Rp17.000. Lumayan terjangkau, bukan? Tidak ada menu lain di sini, hanya bakso. Namun, Anda bisa memesan beragam jus buah yang bermitra dengan kedai Bakso Upil. Ada jus jeruk peras murni, markisa, loba-lobi, sirsak, dan jus lainnya yang dijual mulai harga Rp8.000–Rp12.000.
Cara Pesan Bakso Upil
Sejak PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Bandarlampung, tidak banyak pelanggan Bakso Upil yang makan di tempat atau dine-in, tapi masih banyak loh pelanggan yang datang untuk pembelian dibungkus alias take away. Banyak juga driver Gojek yang datang dan pergi melayani pesanan lewat GoShoop.

Menurut Budianto, sebelum PPKM, dalam sehari Ia bisa menjual sekitar 400 porsi Bakso Upil. PPKM membuat omzet penjualan baksonya turun sekitar 30%.
Jam operasional normal Bakso Upil sebelum PPKM tidak sampai siang, yakni mulai pukul 06.30 dan tutup pukul 10.00 WIB.
Selama PPKM ini, kamu masih bisa makan di tempat dengan datang langsung ke kedai yang mulai dibuka pukul 06.30 hingga 14.00 WIB. Jangan lupa jaga jarak dan tidak berlama-lama saat makan di kedai, ya!
Selain kedai di Telukbetung, Bakso Upil memiliki cabang di Perumahan Villa Citra, Bandarlampung. Kalau kamu lagi mager alias meles gerak, kamu bisa manfaatkan layanan GoShoop di aplikasi Gojek. Selain itu, Bakso Upil melayani pesanan katering pesta yang bisa dipesan melalui nomor yang tertera di spanduk kedai.
Kalau kamu warga luar Bandarlampung jangan lewatkan untuk mampir ke Bakso Upil saat berkunjung ke sini, ya!
Selain Bakso Upil, masih banyak lagi kuliner dari Lampung yang bakal kami rekomendasikan ke TemenMakan. Simak terus PesenMakan.id untuk dapetin beragam ulasan kuliner yang enak dari berbagai daerah di Indonesia.
(PENA/EVA)