Ada Ayam Geprek di Medan, Kata Kak Mey

27 November 2018 12:00 WIB

Pesenmakan.id, Medan — Sebagai penggemar hidangan ayam tingkat lanjut, bagiku ayam geprek adalah inovasi baru di kancah olahan ayam. Di dunia per-ayam-an, barangkali nama Ayam Geprek tengah menjadi primadona saat ini. Ragam warung makan pun mulai menambahkan menu ini ke dalam daftar makanan yang mereka sajikan. Setahun belakangan pun, enggak susah untuk menemukan makanan jenis ini di tiap sisi Kota Medan.

Tentunya dengan nama merchant yang berbeda-beda, ditambah jenis hidangan yang dibuat makin variatif. Tak jarang, pemilik merchant menambahkan ragam menu lain, atau bahan makanan lain yang disajikan dengan sambal geprek. Seperti mi goreng sambal geprek, tempe tahu geprek, hingga bakso geprek. Calon pembeli pun lebih punya banyak pilihan, makanan mana yang mau mereka pesan.

Tapi apakah ayam geprek dan ayam penyet itu sama?

Walaupun sama-sama berbahan dasar ayam, olahan ayam penyet dan ayam geprek memiliki beberapa perbedaan.

Walaupun terkadang ada yang menganggap bahwa ayam geprek sama seperti ayam penyet, ayamnya sama-sama dipukul setelah digoreng dan sebelum disajikan, tetapi ternyata ayam geprek dan ayam penyet justru datang dari klan yang berbeda.

Jika ayam penyet dibuat dari ayam yang sudah dimasak ungkep dengan bumbu kuning (kunyit), lalu digoreng. Maka ayam geprek justru digoreng menggunakan tepung bumbu, jadi rasanya lebih kriuk. Sambalnya pun berbeda.

Untuk ayam penyet, sambal yang disajikan umumnya adalah sambal cabai merah dan rawit yang dicampur dengan terasi. Sambal ayam geprek justru lebih menggugah, yaitu sambal bawang yang digiling dengan cabai rawit merah. Jadi enggak jarang kalau ayam geprek selalu disajikan dengan level kepedasan tertentu.

Ayam geprek konon terkenal berkat nama artis

Tak bisa dipungkiri jika nama Ayam Geprek mulai terkenal dan digemari sebagai makanan pedas dan enak karena ada nama salah satu artis ibukota di belakangnya. Ketenaran nama itu pula yang akhirnya membua beberapa cabang geprek bermunculan di Medan.

Menurutku hal ini pulalah yang membuat bisnis di bidang kuliner berdasar ayam geprek mulai dlirik. Tapi menurutku kehadiran mereka bukanlah sekadar sebagai pesaing, para pemain di bidang makanan olahan ayam di Medan pun bermunculan dan meramaikan khazanah dunia per-geprekan juga menambah lapangan kerja baru di bidang kuliner.

Ayam Geprek Bukan Hanya Milik Artis

Walaupun terkenal dan berawal dari penggunaan nama seorang artis ibukota, nyatanya kini justru Nama-nama baru malah memberi kesan dan level rasa tersendiri bagi penikmat makanan pedas. Di Medan sendiri warung-warung ayam geprek pun muncul dengan nama pemiliknya. Hal ini tentu menjadi legitimasi tersendiri akan merk yang diusung.

Seperti ini, Ayam Geprek Bu A lebih pedas daripada Ayam Geprek Kak B. Atau kalau mau ayam geprek dengan banyak kondimen, pesan di Ayam Geprek punya Pak C, jangan di Ayam Geprek Bang D. Kira-kira begitu, bagaimana sebuah nama pemilik, turut membantu konsumennya dalam penentuan makanan apa yang dibutuhkan.

Begitu pula dengan ayam geprek yang pernah kucoba selama beberapa bulan terakhir. Beda merk pasti beda rasa, beda cara penyajian, dan pastinya beda kualitas sambal geprek yang diberikan. Meskipun bukan nama artis, ayam geprek milik lokal justru membuat aku ketagihan dengan rasanya.

Ayam Geprek Kak Mey Yang Bikin Nagih

Ayam Geprek Kak Mey adalah satu dari banyak pemain dalam dunia ayam geprek di Medan. Biar begitu, Ayam Geprek ini ternyata sudah memiliki lima cabang di Kota Medan. Jadi gak susah untuk bisa menikmati makanan ini.

Menu favoritku adalah Ayam Gepreknya, tentu saja. Tapi kali ini, yang aku pesan adalah Paket Puas Polll. Isinya nasi putih, ayam geprek (aku request yang bagian dada), tempe goreng, bakso dengan baluran sambal, dan yang pasti sambalnya gepreknya yang melimpah. Hal paling menarik dari menu ayam geprek ini adalah dari sambalnya.

Jika biasanya kita menemukan ayam geprek dengan sambal yang berwarna merah, Ayam Geprek yang kupesan ini menggunakan sambal berwarna hijau yang ketika dimakan, rasa pedasnya langsung menggelora. Sambalnya pun spesial, dengan cabai hijau, merah, dan rawit, dan bawang, membuat selera makan pun makin membludak. Bakso yang menjadi kondimennya pun enggak kalah enak. Nikmat, dan pedasnya pas.

Krispi dari tepung yang digunakan pun menurutku berbeda dengan ayam geprek lain yang pernah kumakan, yang teksturnya sedikit lebih keras. Ayam Geprek Kak Mey justru lebih garing dan kriuk jika dikunyah. Dalam sajian pun, mereka memberikan banyak tepung kriuk yang bikin rasanya jadi lebih enak makan. Oiya, bicara soal ayamnya, sepertinya kak Mey menggunakan cara khusus untuk membuat ayamnya jadi lebih lembut, tapi tetap gurih. Selain itu, bahkan ketika dimakan tanpa tepung dan sambal pun, daging ayamnya tetap memiliki rasa. Menyantap makanan ini di saat jam makan siang pun bikin energi cukup tercharge penuh untuk melanjutkan kegiatan lagi.

paket puas pollll dari ayam geprek kak mey
Paket Puas Pollll – Foto oleh Dana Alfi Anjani

Tersedia juga di GoFood

Meskipun tersedia lima gerai di seluruh Medan, Ayam Geprek Kak Mey juga tersedia di Go Food, lho. Jadi kalau enggak sempat untuk ke warungnya langsung, bisa pesan melalui Go Food. Selain ayam geprek, mereka juga menyadiakan menu lain seperti ayam pecak, ayam geprek dengan mozarela, dan beberapa makanan lainnya. Menu Puas Poll yang kupesan pun adalah menu yang paling direkomendasi dan paling sering dipesan oleh para Go Food User. Kelebihannya lagi, pelayanan yang lumayan cepat, dan packaging yang bagus menjadi poin tambah menurutku. Mereka tidak menggunakan styrofoam, melainkan kotak berbahan kertas seperti kotak nasi dengan logo warung yang memang secara official bekerja sama dengan Go Food. Jadi hanya melihat kemasannya saja, ekspektasi tinggi pun sudah muncul, ditambah lagi dengan rasa makanan yang enak, lengkap deh.

paket puas pollll dari ayam geprek kak mey
Paket Puas Pollll – Foto oleh Dana Alfi Anjani

Sebagai seorang penyuka kuliner (baca: doyan makan), banyaknya merchant yang bekerja sama dengan Go Food menjadi salah satu kemajuan di dunia digital menurutku. Jadi kita tidak perlu jauh-jauh ke merchant untuk menikmati makanan yang kita mau, cukup pesan saja via Go Food. Selain itu, aplikasi ini juga banyak membantu dan menyelasaikan tiap keraguan yang muncul tatkala lapar datang. Rekomendasi merchant yang paling diminati dan pastinya dengan rasa yang juga enak dan layak dicoba. Kolom pilihan jenis makanan yang kita perlukan pun sangat membantu. Buatku sendiri, kolom pesan lagi adalah penolong paling cepat. Terutama saat aku enggak mau coba makanan lain, dan mau pesan makanan yang kemaren baru aku pesan. Histori makanan yang pernah dipesan pun akan muncul, jikalau kita mau memesan lagi. Benar-benar membantu. Jadi, mau makan apa hari ini?

Nah, untuk proses transaksi, aku menggunakan Go-Pay, tapi karena saldo Go-Payku tidak cukup, ditambah deh pakai cash. Jenis pembayaran ini sebenarnya menjadi poin lebih, terutama jika kita tidak punya cukup uang tunai, dan saldo juga nanggung. Makan siang enak pun, jadi gak pakai ribet. (Pena/96DAA)

PesenMakan.id

Berbagi informasi seputar review makanan dan rekomendasi tempat makan dan minum yang asik di berbagai kota dari sejumlah sumber.