pesenmakan.trenasia.com

Cokelat Klasik, Pelopor Tempat Menikmati Cokelat yang Asyik

15 Februari 2019 13:00 WIB

Penulis:PesenMakan.id

Cokelat Klasik, Pelopor Tempat Menikmati Cokelat yang Asyik

Cokelat Klasik Cafe – Foto Oleh Abdi Purmono

Pesenmakan.id, Malang – Kehadiran Cokelat Klasik Café di Kota Malang makin mengukuhkan kota berhawa adem ini menjadi salah satu surga kuliner makanan dan minuman di Provinsi Jawa Timur. Lebih khusus lagi, Cokelat Klasik mempelopori usaha kuliner berbahan baku cokelat di Malang.

Kafe yang berdiri pada 2015 itu memudahkan para pecinta cokelat yang ingin mendapatkan tempat kongkow. Saya tidak sering ke sana, tapi saya menyukai cokelat karena menyadari manfaatnya bagi kesehatan manusia.

Manfaat cokelat yang saya ketahui antara lain mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol, pencegah stres dan depresi, mengandung antioksidan (membebaskan tubuh dari radikal bebas) dan membantu awet muda, memperbaiki suasana hati, serta menjaga kestabilan berat badan. Semua manfaat itu terutama bisa didapat dengan mengonsumsi cokelat hitam atau dark chocolate.

Cokelat Klasik Cafe – Foto Oleh Abdi Purmono
Cokelat Klasik, Pelopor Tempat Menikmati Cokelat yang Asyik

Rumah saya berdekatan dengan Cokelat Klasik Café. Kafe ini berdiri pada 2015 dan merupakan induk usaha Cokelat Klasik di Kota Malang yang berada di Jalan Joyoagung, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Cokelat Klasik Café

Menyuguhkan suasana bersantap yang memikat karena berlokasi di pinggiran kota yang berbukit dan berhawa sejuk, dengan pemandangan kota di kejauhan, sehingga wajar saja jika Cokelat Klasik terus berkembang menjadi tongkrongan kekinian yang populer terutama bagi para chocolover.

Cokelat Klasik Cafe – Foto Oleh Abdi Purmono

Hampir tiap hari Cokelat Klasik diramaikan pengunjung. Para pengunjung didominasi anak muda milenial usia SMA dan mahasiswa. Bukanya sih mulai pukul 10 pagi, kecuali di hari Senin yang buka pukul 12 siang, tapi biasanya makin ramai sejak sore terutama di masa weekend dan liburan. Bahkan, saking ramainya, pengunjung terpaksa harus mengantre untuk mendapatkan tempat duduk.

Padahal, Cokelat Klasik Café menempati lahan lebih luas dibanding kafe lain di dekatnya. Dengan luas 2.800 meter persegi, Cokelat Klasik Café mampu menampung 700 orang pengunjung yang duduk di area atas, tengah, dan bawah.

Sepanjang amatan saya, pengunjung lebih suka menempati area tengah dan bawah dibanding area depan. Area depan dekat tempat parkir. Area tengah menjadi pusat hiburan. Pengelola menyediakan panggung acara. Di area tengah pula pusat layanan konsumen.

Sedangkan area bawah bernuansa lebih alami dan terbuka, ditata bergaya kebun-taman yang Instagramable. Enggak heran dong jika area bawah paling disukai pengunjung asalkan tidak turun hujan.

Nah, bila kamu enggak pengin ngantre, datanglah sebelum sore maupun sehabis magrib. Lebih aman lagi datangnya di hari-hari biasa alias weekday meski mungkin suasananya kurang seru juga sih.

Sesuai namanya, Cokelat Klasik Kafe menyediakan serbaneka menu minuman berbahan dasar cokelat murni hingga dessert kekinian. Sedikitnya ada 14 varian minuman berbahan cokelat yang, antara lain, dipadu dengan stroberi, anggur, dan melon. Pengunjung pun bisa menikmati minuman berasa cokelat asli maupun yang dikombinasikan dengan cincau, susu, dan lainnya.

Hanya menu makanan yang mayoritas tidak mengandung unsur cokelat. Menu makanan yang tersedia seperti nasi ayam geprek, lalapan, nasi goreng, siomay, batagor, roti bakar, pisang goreng madu, pancake, dan mie ayam.

Semua minuman dan makanan bisa dinikmati dengan harga relatif murah, terutama bagi kalangan mahasiswa. Kalau dirata-ratakan, harga termurah menu di Cokelat Klasif Café antara Rp 8.000 sampai Rp 15.000. Harga di atasnya enggak sampai Rp 50 ribu per porsi.

Pesan, Pesan, Pesan!

Karena Cokelat Klasik Café seringnya ramai sampai pengunjung antre begitu, saya beberapa kali memesan memesan menu lewat Go Food. Tidak harus pesan langsung ke Cokelat Klasik Café lho. Manajemen Cokelat Klasik menawarkan franchise kepada orang-orang yang ingin bermitra usaha dengan mereka. Jadi wajar bila sebagai franchisor Cokelat Klasik mempunyai banyak outlet atau gerai dan kita pesan ke mitra usaha mereka itu.

Salah satu gerainya sangat dekat dengan rumah saya. Menu yang tersedia di gerai Cokelat Klasik hanya berupa minuman dan variannya tidak sebanyak di induknya. Menu minuman hot terdiri dari choco original, choco milk, choco coffee, chocopuchino, dan cappucino. Sedangkan minuman yang dingin mencakup choco original, choco cincau, choco milk, choco nut, chocopuchino, dan cappucino cincau.

Saya waktu itu pesan 3 menu: cokelat original panas, cokelat original dingin, dan choco nut dingin.

Rasa cokelat originial dingin tidak terlalu pahit. Rasanya lebih otentik. Irisan cokelatnya lumer di lidah. Choco nut berasa lebih gurih karena dicampur dengan butiran kacang. Bagi lidah saya, rasa choco nut mirip rasa eskrim. Kecuali minuman cokelat panas, semua minuman dingin berisi irisan cokelat.

Cokelat Klasik Cafe – Foto Oleh Abdi Purmono

Bagi saya, harga Rp 8.000 cukup murah untuk menikmati es cokelat yang berwadahkan cangkir plastik ukuran gede. Ya, tiap orang bisa memberi penilaiannya sehingga silakan saja berbeda penilaian dengan saya.

Di Go Food gak Pakai Lama dan Ribet

Yang pasti, memesan lewat Go Food gak pakai lama dan ribet. Sudah begitu harga pesanan bisa murah bila bayarnya pakai Gopay karena harga sudah didiskon mapun harga promo. Sudah begitu, driver Go-Jek yang mengantar bersikap sangat ramah dan banyak senyum.

( PENA/AP )